Untuk menurunkan angka stunting, Pemkab Bojonegoro melakukan berbagai upaya, salah satunya memberikan pembinaan kepada ratusan kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) di Kecamatan Sukosewu, Kedungadem, dan Sugihwaras Selasa (14/6/22), yang bertempat di pendopo Kecamatan Sukosewu.

"Alhamdulillah trennya turun tetapi tidak signifikan, bulan ini kami akan evaluasi lagi," ujar Bupati Bojonegoro Anna Muawanah saat memberikan pembinaan kepada kader IMP di Sukosewu melalui zoom meeting.

Bupati mengatakan, penurunan angka stunting akan terus dicari terobosannya, terutama meminta kepada kader IMP yang berada di tingkat desa untuk terus mengkampanyekan hidup sehat, aktif memeriksakan kehamilan kepada bidan serta aktif melakukan penimbangan bayi.

Bupati menambahkan, kedepan akurasi data terkait angka stunting, kematian ibu hamil serta kematian bayi akan lebih diperbaiki. Bupati meminta stakeholder terkait untuk membuatkan aplikasi khusus, sehingga tren penurunannya bisa dipantau sewaktu-waktu.

"Jadi ikhtiar kita melakukan kegiatan pembinaan IMP ini agar outputnya yaitu angka stunting di Bojonegoro terus turun," tambah bupati.

Kepala DP3AKB Heru Sugiarto berharap adanya komunikasi aktif yang terjalin diantara kader IMP dalam membantu pemerintah dapat menurunkan angka stunting. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta membantu menurunkan angka stunting.

"Kita berikan materi tentang pencegahan pernikahan dini juga, karena hal itu juga berhubungan dengan terjadinya kasus stunting," ucar Heru.

Data sunting di Bojonegoro tercatat menurun dari tahun 2021 hingga Mei 2022 ini. Jika tahun lalu kasus stunting di Bojonegoro mencapai 4.227 kasus atau 5,71 persen, maka pada tahun ini turun menjadi 3.804 atau 5,21 persen.


By Admin
Dibuat tanggal 28-06-2022
165 Dilihat